Pentingnya Menu Buka Puasa yang Sehat untuk Anak Sekolah

Sebagai orangtua, memberikan makanan yang sehat dan bergizi kepada anak saat berbuka puasa sangatlah penting. Terutama bagi anak sekolah yang aktif, kebutuhan akan nutrisi yang tepat sangat diperlukan agar mereka tetap sehat dan energik selama berpuasa. Oleh karena itu, perencanaan menu buka puasa yang sehat untuk anak sekolah perlu dilakukan dengan cermat.

Pilihan Makanan Sehat untuk Menu Buka Puasa Anak Sekolah

  1. Buah-buahan Segar Buah-buahan segar seperti semangka, melon, jeruk, dan apel merupakan pilihan yang tepat untuk menyegarkan tubuh dan memberikan asupan vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh anak.
  2. Sayuran Hijau Sayuran hijau seperti selada, bayam, dan brokoli kaya akan serat dan antioksidan yang baik untuk pencernaan dan menjaga daya tahan tubuh.
  3. Protein Berkualitas Sumber protein berkualitas seperti daging ayam, ikan, atau tahu tempe sangat penting untuk memenuhi kebutuhan protein anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
  4. Karbohidrat Kompleks Pilihlah karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, atau kentang rebus untuk memberikan energi yang bertahan lama dan menghindari peningkatan gula darah yang drastis.
  5. Minuman yang Sehat Pastikan anak Anda cukup terhidrasi dengan memberikan minuman sehat seperti air putih, jus buah tanpa tambahan gula, atau air kelapa untuk menghindari dehidrasi selama berpuasa.

Cara Menyajikan Menu Buka Puasa yang Menarik untuk Anak Sekolah

  1. Kreasikan Makanan Buatlah variasi dalam penyajian makanan agar anak tertarik dan termotivasi untuk menyantap menu buka puasa. Misalnya, buat bentuk-bentuk yang lucu atau sajikan dalam wadah yang menarik.
  2. Ajak Anak untuk Membantu Libatkan anak dalam proses memasak atau menyiapkan menu buka puasa. Ini tidak hanya akan meningkatkan rasa percaya diri mereka, tetapi juga membuat mereka lebih antusias untuk mencoba makanan yang disajikan.
  3. Berikan Pilihan Sehat Berikan pilihan makanan sehat yang disukai oleh anak, namun tetap sesuai dengan prinsip gizi yang seimbang. Ini akan membuat mereka merasa memiliki kontrol atas pilihan makanan mereka.
  4. Jadikan Momennya Spesial Buatlah suasana yang menyenangkan dan hangat saat berbuka puasa bersama keluarga. Suasana yang positif akan membuat anak lebih menikmati makanan yang disajikan.

Memperhatikan kesehatan dan nutrisi anak saat berbuka puasa adalah tanggung jawab yang penting bagi setiap orangtua. Dengan menyajikan menu buka puasa yang sehat dan menarik, kita dapat membantu anak sekolah tetap sehat dan aktif selama bulan Ramadan. Semoga tips-tips di atas dapat membantu Anda menyusun menu buka puasa yang sesuai untuk anak sekolah Anda.

Mendukung Anak Selama Ramadhan: Panduan Praktis untuk Orangtua

Ramadhan adalah bulan yang istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Sebagai orangtua, mendukung anak-anak selama Ramadhan adalah tanggung jawab yang besar dan penuh berkah. Dalam artikel ini, kami akan memberikan panduan praktis tentang bagaimana Anda dapat mendukung anak-anak Anda dengan baik selama bulan suci ini.

Persiapan Mental dan Fisik

Sebelum memasuki bulan Ramadhan, penting untuk mempersiapkan anak-anak secara mental dan fisik. Mulailah dengan mengajarkan mereka makna dan tujuan dari puasa. Jelaskan kepada mereka bahwa puasa bukan hanya menahan makan dan minum, tetapi juga menahan diri dari perbuatan yang tidak baik dan meningkatkan kualitas ibadah.

Pastikan juga bahwa anak-anak memiliki kesehatan yang baik sebelum memulai puasa. Berikan makanan yang bergizi dan seimbang saat sahur dan berbuka, serta pastikan mereka cukup istirahat agar memiliki energi yang cukup untuk menjalani puasa dengan lancar.

Pendidikan Agama dan Nilai-nilai Islam

Selama bulan Ramadhan, manfaatkan waktu untuk mengajarkan anak-anak tentang nilai-nilai Islam yang lebih dalam. Ajarkan mereka tentang pentingnya beribadah, berbagi dengan sesama, dan memperbaiki diri. Libatkan mereka dalam kegiatan keagamaan seperti membaca Al-Quran, shalat, dan dzikir, sehingga mereka dapat merasakan kedekatan dengan Allah SWT.

Membuat Lingkungan Ramadan yang Mendukung

Ciptakan lingkungan di rumah yang mempromosikan suasana Ramadan yang khusyuk dan penuh berkah. Dekorasikan rumah dengan simbol-simbol Ramadan seperti lampu hias dan kaligrafi Islami. Selain itu, tetapkan rutinitas ibadah yang konsisten dan libatkan seluruh anggota keluarga dalam kegiatan keagamaan.

Aktivitas Keluarga selama Ramadhan

Manfaatkan bulan Ramadhan sebagai waktu yang tepat untuk meningkatkan kedekatan dan kebersamaan dalam keluarga. Selain beribadah bersama, luangkan waktu untuk melakukan aktivitas menyenangkan bersama anak-anak seperti membaca cerita Islami, bermain permainan edukatif, atau menghadiri pengajian bersama.

Mengatasi Tantangan dan Kesulitan

Selama menjalani puasa, anak-anak mungkin mengalami tantangan dan kesulitan seperti rasa lapar atau haus, atau bahkan tekanan dari teman-teman mereka yang tidak berpuasa. Dukung mereka dengan memberikan motivasi dan penguatan positif. Ajarkan mereka tentang pentingnya kesabaran dan keteguhan hati dalam menghadapi ujian hidup.

Menyambut Idul Fitri dengan Gembira

Setelah menjalani puasa sebulan penuh, sambutlah Idul Fitri dengan sukacita dan kegembiraan. Libatkan anak-anak dalam persiapan menyambut Idul Fitri seperti membersihkan rumah, memasak hidangan khas, dan memberikan sedekah kepada yang membutuhkan.

Mendukung anak-anak selama Ramadhan adalah tanggung jawab yang besar bagi orangtua. Dengan memberikan pendidikan agama yang baik, menciptakan lingkungan yang mendukung, dan menjaga komunikasi yang baik dengan anak-anak, kita dapat membantu mereka menjalani bulan suci ini dengan penuh keberkahan dan kebahagiaan.

Beberapa ide Program Kegiatan Sekolah Selama Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan, suatu bulan yang penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia, terungkap sebagai suatu mozaik momen suci dan kekayaan spiritual.

Dalam konteks Indonesia, Ramadhan menjadi momen yang sangat istimewa, memupuk persaudaraan dan meningkatkan keterlibatan sosial di tengah masyarakat.

Tidak terkecuali di kalangan pelajar, Ramadhan yang akan datang diharapkan menjadi periode yang unik untuk kegiatan yang bermakna. Berikut adalah beberapa contoh ide program yang bisa terjadi selama bulan suci di lembaga pendidikan:

  1. Shalat Tarawih Bersama

Shalat Tarawih, sebuah praktik keagamaan penting selama Ramadhan, menjadi signifikan di ranah pendidikan sebagai ibadah bersama yang berdampak bagi para siswa. Sekolah dapat memfasilitasi shalat berjamaah, sejalan dengan waktu shalat yang ditentukan.

  1. Sesi Diskusi

Ramadhan menjadi waktu yang tepat untuk menyelenggarakan sesi diskusi di sekolah. Sesi-sesi ini tidak hanya memperkuat iman, tetapi juga menjadi platform untuk mempererat hubungan antara siswa dan pendidik.

  1. Iftar Bersama

Berbuka puasa bersama, atau iftar, muncul sebagai acara yang menyenangkan dan bermanfaat. Di luar mempererat persaudaraan, iftar bersama menjadi saluran untuk memperkuat hubungan antara guru dan siswa.

  1. Pengalaman Berpuasa Bersama

Berpartisipasi dalam kegiatan berbuka puasa bersama meningkatkan persatuan dan menumbuhkan empati satu sama lain.

  1. Tadarus Alquran

Terlibat dalam tadarus Alquran bersama membuktikan sangat bermanfaat selama Ramadhan. Sekolah dapat membentuk kelompok tadarus Alquran yang terdiri dari siswa dan guru untuk membaca kitab suci bersama-sama.

  1. Inisiatif Sosial

Ramadhan menjadi momen yang tepat untuk meningkatkan kegiatan sosial di antara para siswa. Sekolah dapat mengorganisir kegiatan sosial seperti penggalangan dana untuk mereka yang sangat membutuhkan atau kunjungan ke panti asuhan.

  1. Lomba Adzan

Terakhir, ide program sekolah yang luar biasa melibatkan penyelenggaraan lomba adzan. Siswa yang menunjukkan keahlian dalam melantunkan suara adzan dapat berpartisipasi dalam acara ini.

Ini hanya beberapa contoh ide program untuk sekolah, dengan harapan bahwa kegiatan bermakna tersebut akan membuat Ramadhan menjadi sumber berbagai manfaat dan keberkahan bagi umat Muslim.

Menjelajahi Keanekaragaman Tradisi Menyambut Ramadhan di Indonesia

Bulan Ramadhan, bulan suci yang penuh kemuliaan, segera akan tiba. Seluruh umat Islam di Indonesia merayakannya dengan sukacita dan berbagai tradisi unik. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi 15 tradisi menarik yang menjadi bagian tak terpisahkan dari menyambut bulan Ramadhan di Indonesia.

1. Meugang (Aceh)

Tradisi Meugang sudah menjadi bagian khas Aceh sejak tahun 1.400 Masehi. Masyarakat melakukan Meugang dengan merayakan bersama melalui makan daging kambing atau kerbau. Warga saling membantu agar semua orang bisa merayakan tradisi ini, menciptakan ikatan kebersamaan yang kuat.


2. Jalur Pacu (Riau)

Tradisi Jalur Pacu di Riau unik karena dilakukan di sungai-sungai dengan perahu tradisional. Masyarakat Riau antusias berpartisipasi dalam acara ini, menciptakan kegembiraan dan semangat komunitas.

3. Balimau Kasai (Riau)

Selain Jalur Pacu, masyarakat Riau juga merayakan bulan Ramadhan dengan Balimau Kasai. Mandi menggunakan campuran air jeruk purut, jeruk nipis, dan jeruk kapas, tradisi ini menjadi simbol penyucian dan kegembiraan menyambut bulan suci.

4. Nyorog (Betawi)

Tradisi Nyorog di Betawi melibatkan pembagian bingkisan makanan kepada keluarga yang lebih tua. Tujuannya tidak hanya untuk merayakan Ramadhan, tetapi juga sebagai bentuk mengingatkan satu sama lain tentang kedatangan bulan suci.

5. Dugderan (Semarang)

Dugderan berasal dari bunyi bedug dan dentuman meriam yang menandai awal bulan Ramadhan. Tradisi ini masih eksis di Semarang, memberikan gebrakan menyenangkan dalam menyambut bulan penuh berkah.

6. Megengan (Jawa Timur)

Megengan di Jawa Timur diwarnai dengan makan apem, jajanan khas berbentuk serabi tebal. Apem, yang berasal dari kata Arab “afwun” yang berarti maaf, menjadi simbol permohonan maaf dan kerukunan antarsesama.

7. Munggahan (Jawa Barat)

Masyarakat Jawa Barat bersilaturahmi melalui tradisi Munggahan, berkumpul dan makan bersama. Tujuannya adalah memperkuat hubungan sosial serta menyambut bulan suci dengan kehangatan.

8. Megibung (Karangasem, Bali)

Megibung, tradisi dari Karangasem, Bali, melibatkan makan bersama dalam satu wadah (sela). Sejak tahun 1692 Masehi, Megibung menjadi momen berbagi kebahagiaan dan kebersamaan menjelang Ramadhan.

9. Suro’ Baca (Sulawesi Selatan)

Tradisi Suro’ Baca dari Bugis, Makassar, melibatkan doa bersama untuk keluarga yang telah meninggal dan bersantap bersama. Tradisi ini menciptakan suasana penuh kebersamaan dan spiritualitas.

10. Padusan (Jawa Tengah dan Yogyakarta)

Masyarakat Jawa Tengah dan Yogyakarta menyambut Ramadhan dengan Padusan, mandi bersama di sumur atau sumber mata air. Tradisi ini memberikan nuansa kesegaran dan spiritualitas dalam menyambut bulan suci.

11. Nyadran (Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur)

Nyadran adalah tradisi ziarah kubur yang dilakukan sebelum Ramadhan di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Masyarakat membersihkan makam, berdoa, dan menabur bunga sebagai penghormatan dan rasa terima kasih.

12. Bebantai (Jambi)

Tradisi Bebantai di Jambi melibatkan pemotongan hewan seperti kerbau dan sapi untuk menyambut Ramadhan. Pelaksanaannya beragam, dapat dilakukan oleh lembaga keagamaan, masyarakat, atau perseorangan.

13. Belangiran (Lampung)

Belangiran adalah tradisi mandi suci dengan air langir, bunga tujuh rupa, setanggi, dan daun pandan. Masyarakat Lampung melaksanakan belangiran sebagai bentuk persiapan spiritual dan fisik menyambut Ramadan.

14. Ziarah Kubro (Sumatera Selatan)

Ziarah Kubro merupakan kegiatan ziarah massal ke makam para ulama di Sumatera Selatan. Tradisi ini diikuti oleh laki-laki sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur.

15. Malamang (Sumatera Barat)

Tradisi Malamang di Sumatera Barat melibatkan pembuatan lemang bersama. Masyarakat berkumpul

Kesimpulan
Keanekaragaman tradisi menyambut Ramadhan di Indonesia mencerminkan kehangatan, kebersamaan, dan nilai-nilai spiritual. Dari Aceh hingga Sumatera Barat, setiap tradisi memberikan warna tersendiri dalam menyambut bulan suci. Semoga keberkahan Ramadhan senantiasa menghiasi perjalanan spiritual kita semua.

Puasa Sebagai Sarana Pendidikan Anak dalam Meningkatkan Akhlak dan Nilai Agama Islam

Puasa adalah salah satu ibadah yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim. Selain memiliki manfaat kesehatan dan spiritual yang baik, puasa juga dapat dijadikan sarana untuk mendidik anak-anak agar menjadi lebih baik.

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran: 104)

Sebagai orang tua, kita dapat mengajarkan anak-anak tentang pentingnya puasa sejak usia dini. Selain itu, kita juga dapat menjelaskan manfaat dan hikmah dari puasa agar anak-anak lebih memahami makna puasa tersebut. Dalam pendidikan agama Islam, puasa juga diajarkan sebagai salah satu ibadah yang penting dan harus dilaksanakan oleh setiap Muslim.

Selama anak-anak menjalankan puasa, kita juga dapat memanfaatkan waktu tersebut untuk memberikan pendidikan tentang akhlak yang baik. Kita dapat mengajarkan anak-anak untuk lebih sabar, disiplin, dan mengendalikan diri. Selain itu, kita juga dapat mengajarkan anak-anak untuk berbagi dan berempati dengan sesama, karena pada saat berpuasa, mereka akan merasakan betapa beratnya menahan lapar dan haus.

Dalam pendidikan formal, puasa juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk memperkenalkan nilai-nilai agama Islam kepada anak-anak. Guru-guru dapat memasukkan materi tentang puasa dalam pelajaran agama Islam, sehingga anak-anak lebih memahami makna puasa dan dapat menerapkan nilai-nilai agama tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, puasa juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk mempererat hubungan sosial antara anak-anak dan teman-temannya. Kita dapat mengajak anak-anak untuk berpuasa bersama-sama dengan teman-temannya, sehingga mereka dapat saling mendukung dan memotivasi satu sama lain. Hal ini dapat membantu anak-anak untuk lebih menghargai dan menghormati teman-temannya.

Dalam mengajarkan anak-anak tentang puasa, sebaiknya kita tidak memaksakan anak-anak yang masih terlalu muda untuk berpuasa. Kita dapat memberikan pendidikan tentang puasa dan manfaatnya, namun tetap memberikan kebebasan pada anak-anak untuk memutuskan apakah mereka ingin mencoba berpuasa atau tidak.

Dalam kesimpulan, puasa dapat dijadikan sebagai sarana untuk mendidik anak-anak agar menjadi lebih baik. Kita dapat mengajarkan anak-anak tentang pentingnya puasa sejak usia dini, memanfaatkan waktu puasa untuk memberikan pendidikan tentang akhlak yang baik, dan memperkenalkan nilai-nilai agama Islam dalam pendidikan formal. Dengan pendekatan yang tepat, puasa dapat menjadi sarana yang efektif dalam mendidik anak-anak agar menjadi lebih baik.

Sejumlah Ayat Dalam Al Qur’an Dan Hadits Yang Menyebutkan Tentang Perintah Serta Keutamaan Puasa

alfajar ramadhan 1443 H

Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan 1443 Hijriyah. Pada bulan inilah umat Islam diwajibkan menjalankan ibadah puasa.

Imam Al Ghazali dalam Kitab Ihya’ Ulumiddin menulis bahwa puasa menjadi sangat istimewa dibandingkan dengan ibadah-ibadah lainnya. Sebab Allah SWT yang langsung memberikan balasan ganjarannya.

Rasulullah shallallahu’alahiwa sallam menyampaikan Firman Allah SWT dalam sebuah hadits:

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى

“Seluruh amalan kebaikan manusia akan dilipatgandakan menjadi sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman, “Kecuali puasa. Sebab pahala puasa adalah untuk-Ku. Dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Ia (orang yang berpuasa) telah meninggalkan syahwat dan makannya karena-Ku.”

Hadits ini diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah. Selain hadits ini ada sejumlah ayat dalam Al Qur’an dan hadits yang menyebutkan tentang perintah serta keutamaan puasa.

Berikut ayat dan hadits tentang puasa:

1. Surat Al-Baqarah Ayat 183

Perintah untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan tercantum dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 183. Disebutkan bahwa salah satu tujuan diwajibkan berpuasa dalah agar menjadi orang yang bertakwa. Berikut ini bunyi Surat Al Baqarah ayat 183.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”.

Di ayat selanjutnya, Allah SWT memberikan keringanan boleh tidak berpuasa kepada orang yang sedang sakit atau dalam perjalanan jauh untuk tujuan ibadah. Mereka bisa membayar puasa di lain hari.

2. Surat Al-Baqarah Ayat 184

أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

“(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberikan makan bagi seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”.

3. Surat Al-Baqarah Ayat 185

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah, Ayat 185).

4. Surat Al-Baqarah Ayat 187

أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَائِكُمْ ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ ۗ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۖ فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.”

Selain di dalam Al Qur’an, tentang ibadah puasa juga banyak disebutkan di sejumlah hadits.

B. Hadits tentang Puasa

1. HR Ahmad Ahmad

قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

“Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan kepada kalian ibadah puasa, dibukakan pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka serta syetan-syetan dibelenggu. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak mendapatkan kebaikannya berarti ia telah benar-benar terhalang atau terjauhkan (dari kebaikan).” (HR Ahmad Ahmad)

2. HR Muslim

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ

“Sholat lima waktu, antara sholat Jum’at ke Sholat Jum’at dan Ramadhan ke Ramadhan penghapus dosa diantara keduanya, jika dijauhi dosa-dosa besar,”. (HR Muslim)

Semangat Hari Kebangkitan Nasional

Selamat Hari Kebangkitan Nasional!
Rakyat Indonesia merayakan Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap 20 Mei.
Penetapan Hari Kebangkitan Nasional merujuk pada tanggal berdirinya organisasi Boedi Oetomo, 20 Mei 1908.

Hari Kebangkitan Nasional bertepatan dengan lahirnya organisasi Budi Utomo yang didirikan oleh para pelajar di School Tot Opleiding Van Inlands Artsen (STOVIA) pada tahun 1908.

Empat puluh tahun kemudian atau pada awal kemerdekaan, Soekarno atau Bung Karno menilai Republik Indonesia membutuhkan pemersatu. Oleh karena itu, kelahiran Budi Utomo dinilai pantas untuk menggambarkan bagaimana bangsa Indonesia mulai bangkit melawan penjajahan.

Pada masa itu, agenda terpenting adalah membangun kesadaran sebagai bangsa. Hal itulah yang turut melatarbelakangi berdirinya Budi Utomo.

Saat menjadi alumni STOVIA, dr Wahidin sering berkeliling ke kota-kota besar di Jawa. Kegiatannya itu dilakukan untuk mengkampanyekan gagasan mengenai bantuan dana bagi pelajar pribumi berprestasi yang tidak mampu sekolah.

Jauh sebelum penetapan Hari Kebangkitan Nasional, sebuah pertemuan antara pendiri Budi Utomo dengan dr Wahidin berhasil mencetuskan ide ‘studiefonds’ yakni dana pendidikan agar tidak mudah diadu oleh penjajah.

Dengan memajukan Pendidikan agar semakin banyak masyarakat Indonesia paham dengan kebangsaan dan tidak mudah diperdaya penjajah.

Pada saat itu, Soetomo dan kawannya juga memiliki rasa nasionalisme perjuangan yang tinggi. Jadi gagasan mereka dengan apa yang dipikirkan dr. Wahidin pun cocok untuk digabungkan.

Pionir terbentuknya organisasi Budi Utomo di antaranya adalah Soetomo, Goenawan Mangoenkoesoemo, Soeradji Tirtonegoro, dan Gondo Soewarno. Selain itu, ada Soelaiman, Angka Prodjosoedirdjo, M. Soewarno, Moehammad Saleh, dan RM. Goembrek.

Meski ada organisasi-organisasi yang selanjutnya muncul di berbagai bidang, seperti Perhimpunan Indonesia, Sarekat Islam, Indische Partij, dan lain-lain, namun organisasi di masa pergerakan saat itu tetap memiliki tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan bangsa.

Keberagaman organisasi di masa itu juga dapat mempercepat tercapainya kemerdekaan karena saling melengkapi. Maka, berdirinya Budi Utomo pada 20 Mei 1908 dianggap sebagai awal gerakan yang menjadi tonggak kemerdekaan Indonesia.

Tahun ini, tema peringatan 113 tahun Hari Kebangkitan Nasional adalah “Bangkit! Kita Bangsa yang Tangguh!”. Dengan tema tersebut, diharapkan dapat menumbuhkan dan menguatkan semangat gotong royong untuk mempercepat pulihnya bangsa dari pandemi Covid-19.

Hasil Try Out SD Se-Kota Bekasi

 

Kata Mereka Tentang Al-Fajar (Milad ke-20 Perguruan Islam Al-Fajar)

“Pendidikan adalah sebuah proses untuk mengubah perilaku seseorang”

Perguruan Islam Al-Fajar adalah sarana untuk melahirkan generasi yang hebat, tangguh dan berakhlak mulia.

Pejuang-pejuang pendidikan yang tetap sabar dan semangat untuk dapat mengubah cermin menjadi jendela, Lelahmu menjadi Lillah.

Barokallah Mabruuk Alfa Mabruuk, yawm miladik mabruuk ke-20 Perguruan Islam Al-Fajar semoga senantiasa menjadi pelopor perubah penyebaran peradaban.

Maya Mustikasari

(Ketua MP3S Perguruan Islam Al-Fajar)

 

“Pendidikan adalah senjata ampuh untuk merubah dunia”

Perguruan Islam Al-Fajar merupakan Sarana Pendidikan yang mencetak generasi unggul terbaik. Sebagaimana TK Islam Al-Fajar  yang memiliki pelajaran agama yang baik, guru-guru yang santun dan fasilitas yang lengkap, yang menjadikan bekal pendidikan pertama untuk menjadi generasi yang sukses.

Selamat Milad ke-20 Perguruan Islam Al-Fajar semoga semakin berjaya, dan selalu jadi yang terbaik dalam kualitas pendidikan.

Ayu Wulandari

(Ketua BP3S TK Islam Al-Fajar)

 

 

Perguruan Islam Al-Fajar merupakan salah satu Lembaga Pendidikan Swasta Islam yang ada di wilayah Jatiasih, yang terdiri dari Unit TK-SD-SMP dan SMA.

Perguruan Islam Al-Fajar diharapkan menjadi pilihan bagi orangtua yang sedang mencarikan sekolah putra putrinya, dikarenakan suasana dan lingkungan belajar di Al-Fajar yang sangat nyaman, aman, bersih dan ramah anak.

Al-Fajar juga memiliki program-program dan kurikulum yang sangat mendukung untuk kemajuan siswa siswi nya dengan penanaman nilai-nilai keislaman dan pengetahuan umum dengan porsi yang cukup dan seimbang.

Dan para orang tua pun tidak perlu khawatir karena Al-Fajar memiliki tenaga pendidik yang sangat profesional.

Untuk keperluan siswa-siswi Islam Al-Fajar sudah diadakan di sekolah tanpa orang tua repot membelinya di luar sekolah, dikarenakan fasilitas belanja, sarana olahraga, sarana ibadah dan gedung sudah difasilitasi oleh Perguruan Islam Al-Fajar.

 Enni Widiastuti

 (Ketua BP3S SD Islam Al-Fajar)

 

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT beserta junjungan kita Nabi Muhammad SAW, semoga kita semua dalam lindungan-Nya dan kasih sayang-Nya

Pada kesempatan ini saya mengucapkan Alhamdulillah dan Selamat kepada Perguruan Islam Al-Fajar atas peringatan miladnya yang ke-20, saya bangga bisa menjadi bagian dari Civitas Perguruan ini.

Semoga TK, SD, SMP dan SMA Islam Al-Fajar semakin maju terdepan dalam bidang pendidikan, menghasilkan siswa dan siswi yang berkualitas dan berakhlakul karimah, karena apalah artinya ilmu tanpa disertai adanya adab dalam diri kita.

Demikianlah, saya percaya dan yakin ke depannya Perguruan Islam Al-Fajar akan semakin berkualitas dalam bidang pendidikan, memberikan fasilitas terbaik pada peserta didik dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada para orangtua dalam mempercayakan masa depan putra dan putrinya pada Perguruan Islam Al-Fajar ini.

Intan Rospandansari

(Ketua BP3S SMP Islam Al-Fajar)

 

Al-Fajar is the Best..

Secara umum Sekolah Al-Fajar termasuk sekolah yang favorit. Khusus untuk jenjang SMA walau terbilang baru tapi mampu bersaing dengan mutu dan kualitas yang tidak kalah dengan SMA-SMA Negeri dan Swasta yang sudah lama berdiri.

Kenapa..?

Karena SMA Islam Al-Fajar memiliki program belajar dan tenaga pengajar yang professional dan handal.

Kerjasama yang solid antara Komite (BP3S) dan Sekolah menjadikan SMA Islam Al-Fajar semakin maju dan terdepan…….Bravo Al-Fajar !!!

 

Karin Wardani

(Ketua BP3S SMA Islam Al-Fajar)

Milad Ke-20 Perguruan Islam Al-Fajar

Sambutan

Ketua Yayasan Darul Fajar

Ibrahim Murod, SH., MH.

Alhamdulillahi ala kulli hal.

Bersyukur ke hadirat Allah SWT atas berbagai hal, berupa anugerah dan keberkahan yang telah dilimpahkan, terutama kepada Perguruan Islam Al-Fajar yang tak terasa keberadaannya telah memasuki usia 20 tahun.

Perguruan Islam Al-Fajar ialah Lembaga Penyelenggara Pendidikan di lingkungan Yayasan Darul Fajar, berdasarkan Keputusan Badan Pengurus Yayasan No. Ydf.01 Tahun 1999, ditandatangani oleh Bapak H. ISFAN FAJAR SATRYO selaku Ketua Umum Yayasan.

Selanjutnya, pada tanggal 15 Januari 2001 secara resmi Lembaga Penyelenggara Pendidikan tersebut, ditetapkan dengan nama PERGURUAN ISLAM AL-FAJAR sekaligus pengangkatan Bapak H. ABDULLAH MAKY sebagai Direkturnya. Hal itu, sebagaimana Keputusan Badan Pengurus Yayasan No. Ifs-67.KP.02.05-YDF, tertangal 15 Januari 2001.

Perjalanan selama 20 tahun Perguruan Islam Al-Fajar, sehingga yang nampak sekarang ini. Tentulah, bukan “sim salabim”. Akan tetapi, dilakukan setahap demi setahap dengan segala perjuangan dan pengorbanan.

Kegigihan Bapak H. ABDULLAH MAKY sebagai Direktur dibantu dengan para Staff Senior Perguruan Islam Al-Fajar, khususnya tercatat dan tak terlupakan Bapak H. SYAICHUL BASYAR MARSID dalam mengatasi permasalahan menjadi tantangan yang bersukacita.

Alhamdulillah, hingga saat ini semua civitas Perguruan Islam Al-Fajar di dalam perjuangan dan pengorbanan tidak ada kata “keluhan” dan “kedukaan” terucap ataupun didesahkan. Melainkan semua itu, menjadi tantangan yang dihadapi penuh sukacita. Kiranya, untuk seterusnya begitulah sikap mental seluruh individu/warga dari Keluarga Besar Perguruan Islam Al-Fajar.

Selamat untuk Perguruan Islam Al-Fajar yang ke-20, bersiap dan menang dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.