Semangat Hari Kebangkitan Nasional

Selamat Hari Kebangkitan Nasional!
Rakyat Indonesia merayakan Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap 20 Mei.
Penetapan Hari Kebangkitan Nasional merujuk pada tanggal berdirinya organisasi Boedi Oetomo, 20 Mei 1908.

Hari Kebangkitan Nasional bertepatan dengan lahirnya organisasi Budi Utomo yang didirikan oleh para pelajar di School Tot Opleiding Van Inlands Artsen (STOVIA) pada tahun 1908.

Empat puluh tahun kemudian atau pada awal kemerdekaan, Soekarno atau Bung Karno menilai Republik Indonesia membutuhkan pemersatu. Oleh karena itu, kelahiran Budi Utomo dinilai pantas untuk menggambarkan bagaimana bangsa Indonesia mulai bangkit melawan penjajahan.

Pada masa itu, agenda terpenting adalah membangun kesadaran sebagai bangsa. Hal itulah yang turut melatarbelakangi berdirinya Budi Utomo.

Saat menjadi alumni STOVIA, dr Wahidin sering berkeliling ke kota-kota besar di Jawa. Kegiatannya itu dilakukan untuk mengkampanyekan gagasan mengenai bantuan dana bagi pelajar pribumi berprestasi yang tidak mampu sekolah.

Jauh sebelum penetapan Hari Kebangkitan Nasional, sebuah pertemuan antara pendiri Budi Utomo dengan dr Wahidin berhasil mencetuskan ide ‘studiefonds’ yakni dana pendidikan agar tidak mudah diadu oleh penjajah.

Dengan memajukan Pendidikan agar semakin banyak masyarakat Indonesia paham dengan kebangsaan dan tidak mudah diperdaya penjajah.

Pada saat itu, Soetomo dan kawannya juga memiliki rasa nasionalisme perjuangan yang tinggi. Jadi gagasan mereka dengan apa yang dipikirkan dr. Wahidin pun cocok untuk digabungkan.

Pionir terbentuknya organisasi Budi Utomo di antaranya adalah Soetomo, Goenawan Mangoenkoesoemo, Soeradji Tirtonegoro, dan Gondo Soewarno. Selain itu, ada Soelaiman, Angka Prodjosoedirdjo, M. Soewarno, Moehammad Saleh, dan RM. Goembrek.

Meski ada organisasi-organisasi yang selanjutnya muncul di berbagai bidang, seperti Perhimpunan Indonesia, Sarekat Islam, Indische Partij, dan lain-lain, namun organisasi di masa pergerakan saat itu tetap memiliki tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan bangsa.

Keberagaman organisasi di masa itu juga dapat mempercepat tercapainya kemerdekaan karena saling melengkapi. Maka, berdirinya Budi Utomo pada 20 Mei 1908 dianggap sebagai awal gerakan yang menjadi tonggak kemerdekaan Indonesia.

Tahun ini, tema peringatan 113 tahun Hari Kebangkitan Nasional adalah “Bangkit! Kita Bangsa yang Tangguh!”. Dengan tema tersebut, diharapkan dapat menumbuhkan dan menguatkan semangat gotong royong untuk mempercepat pulihnya bangsa dari pandemi Covid-19.