sma pahlawan

GURU, PAHLAWAN DI MASA PANDEMI

Alfajarian… Apa yang terlintas di benak kalian, jika mendengar kata pahlawan??

Kalau di masa pandemi seperti sekarang ini, kita semua pasti setuju, dokter, suster, bidan, dan tenaga medis lainnya, merupakan pahlawan.
Bagaimana tidak? Mereka rela mengorbankan jiwa dan raganya, untuk merawat pasien covid-19 dan menjadi garda terdepan melawan virus corona.

Tapi… Alfajarian tahu tidak, di masa pandemi corona ini, tenaga pendidik alias guru, juga termasuk pahlawan.
Selain memang guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, di masa pandemi tugas guru jadi lebih berat, apalagi dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ.

Terkadang, secara tatap muka saja materi yang diberikan bapak ibu guru belum tentu diterima dengan baik. Akhirnya, guru-guru pun harus berdiskusi dengan murid-murid untuk menentukan, tipe pembelajaran seperti apa yang diinginkan.

Belum lagi, guru-guru masa kini juga harus beradaptasi dengan pembelajaran jarak jauh. Bagaimana dengan guru yang tidak pandai menggunakan gawai atau gadget?. Mereka berusaha dan belajar terus menerus tanpa henti, agar siswa/i tidak ketinggalan materi.

Mayoritas, tatap muka antara guru dan murid saat ini, dilakukan melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting ataupun Whatsapp Group. Untuk tugas siswa, dikerjakan melalui google form atau kelas maya Edmodo seperti yang dilakukan Perguruan Islam Al Fajar.

Tapi… Pembelajaran melalui digital ini tidak selamanya berjalan mulus sahabat.
Belum lagi setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Keadaan keluarga dan tingkat perekenomian masing-masing siswa/i juga mempengaruhi.

Ada murid yang tidak terpantau tugas-tugasnya di rumah, karena orang tuanya sibuk bekerja, Ada pula siswa yang sering melewati kelas daring, karena peralatan belajarnya, seperti laptop ataupun ponsel pintar, bergantian dengan kakak atau adik. Bahkan tak sedikit pula, orang tua murid memiliki keterbatasan untuk membeli kuota internet.

Situasi dan kondisi tersebut mengharuskan guru mencari jalan lain untuk menebar ilmu. Di daerah pelosok misalnya, tak jarang guru-guru pun terpaksa mendatangi rumah siswa/siswi satu persatu dan bergilir. Ini dilakukan agar mereka semua tetap mendapat pembelajaran di tengah keterbatasan sarana, dan ancaman virus corona.

Alfajarian pasti sudah kangen sekolah, rindu teman dan aktivitas menyenangkan lainnya bukan? Bersabar ya sahabat, pembelajaran jarak jauh bukanlah keinginan guru ataupun kalian.

Guru atau murid sama-sama berjuang ditengah segala keterbatasan. Jadi… Alfajarian harus tetap semangat mencari ilmu ya, karena pahlawan tanpa tanda jasa pun tak kenal lelah mendidik murid-murid dengan berbagai cara.

 

Disusun oleh;
Dedi Supandi, S.Si, M.Pd.
KEPALA SMA ISLAM AL-FAJAR

Share ya :